Sunday, May 4, 2008

Hari ini gerah merambah

Takkan mungkin tanah pekaranganku itu akan selalu kering. Seperti dunia yang selalu merubah arah wajahnya terhadap bimasakti. Gemintang di atas pun tak selalu ada untuk kau nikmati di setiap detik-detik malam. Sempurnanya purnama selalu bepergian, tak pernah kerasan ia menghiburmu sepanjang bulan. Meninggalkan kita dengan setengah-sabit-kegelapan. Siang ini gerahmerambah,mengetuk setiap lubang pori-poriku yang bagai pintu tak berdaun itu. Seperti siang-siang yang tlah lalu. Namun kurasa musim ini ada yang berbeda .....

Pohon mangga di pekarangan rumah sebelah menatap merah pada matahari yang telah mengambil bayangannya. Rumput-rumput kecil tiada berdaya, kepayahan menahan derita akibat pelindung hitamnya merayap pergi sudah seperti asalnya. Ayam-ayam pun tampak enggan berjalan-jalan kesana-kemari seperti biasanya.
 

© 2009semanis madu | by TNB