Sunday, February 21, 2010

berbayang-bayang

Selalu ada monster di balik tembok kamarku, bersembunyi dalam bayang-bayang penglihatan. Menggoda dengan bisikan yang disengaja terlalu pelan. Seakan tak ada bisik-bisik yang terjadi dibalik tembok itu.. atau didalam tembok. Seolah tembok itulah yang berbisik dengan cara temboknya, tanpa suara, hanya maksud dan bunyi gemeretak pelan yang entahlah mungkin berasal dari kesunyian.

Selalu ada monster di bawah tempat tidurku, menggugah tanyaku kala berbaring di malam-malam. "kenapa kau lupakan aku tadi siang? Selalu saja begitu." begitu dikatakannya melalui sorot mata dari balik kepalaku. "baiklah malam ini akan kubalas ketakacuhanmu, aku akan merangkak dari bayang-bayang, keluar dari bawah sadarmu, mewujud di mimpimu, hingga terasa bagai realita pahit yang jelas kan susah kau lupa! malam ini..malam ini" sekali lagi matanya membisiku. Ingin kutengok kebelakang untuk sekedar memberi sapa, namun kuurungkan. Matanya dibelakang kepalaku, menempel.

Selalu ada monster didapur. Hanya saja zombie2 itu keluarnya di malam hari. Sehingga siangnya tikus-tikuslah yang berkuasa. Siang berisik, pun malamnya. Hanya saja aku masih berani menghardik di siang hari, namun malamnya tidak ada tikus yang berani muncul lagi. Bersembunyi dilubang hidungku yang malu-malu pada tatapan mataku sendiri. Malam ini biarlah yang menjadi raja berpesta menikmati sia-sia.

Selalu ada monster disekolahku. Perempuan yang tanpa malu mengintai kamar mandi anak lelaki. Siswa yang mencintai meja dan kursinya di kelas. Tak pernah terlihat, tapi ada dalam bisik-bisik ngeri siswa yang berlalu lalang melewati mereka namun tak pernah memperhatikan.

0 comments:

 

© 2009semanis madu | by TNB