Wednesday, July 18, 2007

Mati Lampu

Dearest, Girl with Her always Him..
Malam ini mati lampu. Mengingatkanku ketika dulu mengenangmu. Sebuah kenangan menyedihkan yang tak pernah Kau tahu. Takkan pernah. Aku mengenangmu dalam sebuah ruangan gelap, bercahayakan cincin temaram dan dinding-dindingnya lebih kejam dari terali penjara. Menyakitimu dengan memaksamu menanggalkan sepuluh cinderamata. Lalu kau putus asa,mendongak ke atas pada harapan yang terang benderang, cukup untuk menongolkan sepasang sorotan yang penuh kasih. Namun hingga kini, yang ada hanyalah cahaya temaram yang mencincin, menunggumu dengan godaan ketika Kau mendongak.

Masihkah Kau diruangan itu, aku sudah tak begitu tahu untuk saat ini. Namun hal itu bukanlah halangan bagi sebuah kenangan bukan? Bagaimanapun bila mau langkahmu masih bisa diteruskan. Bersabarlah disana untuk siapa saja yang mengenangmu diseluruh dunia. Katakanlah Kau sekarang hanya bisa bergeming. Hal mana menjadikannya hoby baru untukmu secara menyedihkan dengan tiada memberimu pilihan. Atau katakanlah kau mencoba jalan lain dengan menancapkan pancang ke dasar samudramu.. menambang dengan sesisa tenaga.. Apapun itu bila menjadi asamu, mungkin akhir bahagia atau plot yang menampilkan senyumanmu tengah menanti untuk ditelurkan. Semoga..

0 comments:

 

© 2009semanis madu | by TNB