Friday, May 4, 2007

0404072100

Dearest Girl With Her Always Him
Malam sudah dan ketika Ia menaikkan selimutnya pun kekelaman munyelimutiku pelan-pelan. "Hai, Kita berjumpa lagi, bersama dalam satu selimut.", Sambutnya manis. Kudongak ke atas, melihat intan berlian yang dipakainya. "Kelelahanku malam ini.... Janganlah Kau tertawakan...", bisikku di telinga yang terhembus angin sepoi selalu. Kubayangkan malam ini agak berat, ketika ruangan yang kumasuki membatukanku, namun kutakmau sehingga kucari Si Tak Berbentuk yang mudah sekali dicari. Lalu kukembali dan kudapati ruangan telah menjadi medan perang, namun kutakmau lalu sekali lagi kutulis puisi..

"Hai!", katanya lagi. "Apakah kau tak mau menikmatiku, ini malam,...".Kutersenyum dan melihatnya dalam kelam. Selimut yang ditawarkannya tadi kian tinggi..."Ibuku,mamaku,dan yang diajarkannya bukan tentang lautan bisu,biru". Tapi Dia hanya terus saja menaikkan selimutnya, tinggi dan lebih tinggi lagi.(Percayalah kawan ketika ini berbunyi, maka genderang belum berhenti bertalu!!! menyebalkan).

"Hai!", Kataku. "Baiklah wahai kau yang selalu berhiaskan berlian mungkin malam ini Ku akan nikmatimu saja". Ehhhfff....

0 comments:

 

© 2009semanis madu | by TNB